Argentina vs Prancis di final Piala Dunia Qatar 2022

Argentina vs Prancis di final World Cup Qatar 2022

Argentina hendak berjumpa Prancis di final Piala Dunia hari Pekan di Stadion Lusail– membangkitkan kenangan hendak thriller 7 berhasil yang dimainkan kedua negeri di Rusia 4 tahun kemudian.

Les Bleus bangkit dari ketertinggalan buat mengakhiri pertandingan babak 16 besar itu dengan skor 4- 3 serta mereka bisa jadi wajib melaksanakan perihal seragam sebab Argentina sudah mengetuai dalam seluruh 6 pertandingan mereka di Qatar tahun ini.

La Albiceleste mempertahankan rekor tidak sempat kalah di semifinal Piala Dunia dengan kemenangan 3- 0 yang termotivasi Lionel Messi atas Kroasia di babak 4 besar pada Selasa.

Si juara bertahan mengalahkan Maroko 24 jam setelah itu buat lolos ke final keempat mereka serta, pada Pekan, hendak berupaya jadi juara beruntun awal semenjak Brasil pada 1962.

Kabar tim

Bek sayap Argentina Marcos Acuna serta Gonzalo Montiel keduanya hendak ada buat final sehabis menempuh skorsing satu pertandingan.

Acuna lebih disukai daripada Nicolas Tagliafico, yang jadi starter di semifinal selaku gantinya, buat 4 pertandingan Piala Dunia lebih dahulu serta Final Copa America masa panas kemudian, jadi sepatutnya mempunyai kesempatan bagus buat memperoleh kembali letaknya selaku bek kiri.

Pelatih Lionel Scaloni memilah buat membiasakan formasinya dengan lawan perempat final Belanda dengan mengerahkan 3 bek, setelah itu kembali ke 4 bek melawan Kroasia buat meniru sistem mereka.

Bila ia menjajaki di mari, Lisandro Martinez nyaris tentu wajib puas dengan tempat di bangku cadangan dengan Nahuel Molina, Nicolas Otamendi serta Cristian Romero membentuk 4 bek yang lain.

Angel Di Maria diistirahatkan buat semifinal sehabis merasakan ketidaknyamanan pada paha depan melawan Polandia di babak penyisihan tim, namun ia diperlukan dari bangku cadangan melawan Belanda serta bisa diatur buat mengulangi kedudukan itu selaku pemain pengganti.

Prancis ditolak layanan Adrien Rabiot serta Dayot Upamecano melawan Maroko sebab sakit, namun keduanya diharapkan kembali buat final.

Rabiot hendak mengambil alih Youssouf Fofana dalam mungkin salah satunya pergantian buat pertandingan hari Pekan sepanjang bek tengah Ibrahima Konate serta Raphael Varane melenyapkan virus yang menghindari mereka, bersama dengan Kingsley Coman, berlatih bersama anggota skuad yang lain pada hari Jumat.

Gelandang Aurelien Tchouameni( pinggul) serta Theo Hernandez( lutut) pula sedikit diragukan buat pertandingan tersebut.

Spekulasi kalau pemenang Ballon dOr Karim Benzema- yang absen menjelang turnamen sebab luka paha- dapat kembali tampak sensasional buat pertandingan ini sudah ditepis.

Olivier Giroud hendak mengetuai lini balik sekali lagi dengan Ousmane Dembele serta Kylian Mbappe mengapit penyerang tengah sedangkan Antoine Griezmann beroperasi dalam kedudukan yang lebih dalam.

Statistik

Didier Deschamps bisa meniru Vittorio Pozzo, yang mengetuai Italia mencapai kemenangan beruntun pada tahun 1934 serta 1938, selaku salah satu dari cuma 2 manajer dalam sejarah Piala Dunia laki- laki yang memenangkan Piala Dunia 2 kali.

10 pemain Prancis– Hugo Lloris, Steve Mandanda, Alphonse Areola, Benjamin Pavard, Lucas Hernandez, Varane, Griezmann, Dembele, Giroud serta Mbappe– bisa bergabung dengan catatan 21 pemenang Piala Dunia dikala ini.

Mbappe serta Griezmann, yang mencetak berhasil dalam kemenangan 4- 2 atas Kroasia di final Piala 2018, saat ini mempunyai peluang buat bergabung dengan 4 pemain terpilih dengan berhasil yang dicetak di 2 final- Vava, Pele, Paul Breitner serta Zinedine Zidane.

Messi hendak jadi pemain dengan penampilan Piala Dunia paling banyak dalam sejarah kala ia melampaui rekor 25 pertandingan dari Lothar Matthaus dari Jerman pada hari Pekan.

Golnya melawan Kroasia merupakan golnya yang ke- 11 di Piala Dunia serta ia saat ini meninggalkan Gabriel Batistuta( 10) di balik catatan pemain Argentina dengan berhasil paling banyak di final.

Line up Sementara



Ramalan

Prancis mempunyai sebagian keunggulan atas Argentina yang bisa membuat mereka bawa kembali gelar lagi.

Deschamps jauh lebih berpengalaman daripada Scaloni, yang cuma mengetuai 61 pertandingan dalam karirnya– 56 dengan regu nasional senior.

Itu dapat teruji berarti dalam pertempuran taktis antara kedua pelatih sedangkan pergantian pemain Deschamps di turnamen sangat efektif- jauh lebih efisien daripada pergantian yang dicoba oleh rekannya dari Argentina itu.

Prancis mempunyai kekurangan mereka, namun para pemain Deschamps sudah melangkah maju serta mengambil tanggung jawab bonus buat melindungi mereka senantiasa di jalan.

Mereka mempunyai kecepatan di zona yang luas yang bisa menyematkan bek sayap La Albiceleste jauh ke dalam zona mereka sendiri serta menghalangi opsi yang dicari Messi dengan penglihatan periferalnya dikala ia menerima bola.

Serta di Mbappe, Les Bleus mempunyai pemain yang bisa pengaruhi game lebih dari Messi bersumber pada kecepatan serta kehebatannya.

Prancis, tidak semacam Argentina, bangkit dari ketinggalan buat menang di turnamen ini serta metode kemenangan mereka atas Australia jauh lebih meyakinkan daripada penampilan babak 16 besar Amerika Selatan.

Previous Post Next Post